Hai, apa kabar sobat Banua? Kali ini saya menulis tentang “IQ” yang banyak disebut orang sebagai tingkat kepintaran yang dimiliki oleh
seseorang. Kehidupan modern menuntut seseorang untuk berpikir cepat, praktis,
terarah dan bertindak positif. Bergabagi tantangan hidup harus dihadapi. Banyak
problem yang harus diselesaikan manusia. Dalam kerangka tersebut,
sejauh mana
peranan bakat dan intelegensia seseorang?
Baiklah, sekarang saya akan mencoba membuka pikiran sobat
semua. Jaman sekarang “IQ” sudah hampir diucapkan oleh setiap orang, tapi
sedikit yang betul-betul memahami apa yang sebetulnya makna IQ tersebut. Seperti
juga kata “mider” sudah menjadi bagian dari kamus kita, demikian juga “IQ”. Dan
seperti kata-kata lain yang sejenis kata ini pun sering disalahartikan.
IQ adalah singkatan dari (Intelligence Quotiente) dan dalam
penggunaan secara populer sering disamakan dengan usia mental seseorang.
Mungkin karena tes intelengensia biasanya memang mengukur “kematang
mental” seseorang. Tetapi untuk menentukan IQ maka usia mental harus
dipertimbangkan bersama dengan usianyata dalam tahun dan bulan.
Misalnya saja seorang anak laki-laki usia enam tahun yang
mempunyai mental usia sepuluh tahun. Kita memang harus mengakui bahwa
perkembangannya berbeda dengan dengan perkembangan seorang anak laki-laki usia
lima belas tahun yang usia mentalnya jauga sepuluh tahun. Melalui IQ dapt
diperlihatkan perbedaan antara yang satu dengan yang lain.
SALAH PENGARAHAN
Kemudian, kesalahan lain mengenai IQ mungkin akibat ulah
para psikolog yang seharusnya lebih bijaksana.
Melalui televisi, radio, buku dan pelbagai surat kabar
khusus yang luas sirkulasinya mereka mengeluarkan pelbagai macam tes dengan
judul-judul:
Berapakah IQ Olah raga
Anda?
Departemen IQ.
IQ Literatur Anda.
Seksi Quiz IQ.
Tea IQ mutakhir.
Maka masyarakat semakin lama semakin bingung karena tes seperti
ini mengukur jangkauan ilmu pengetahuan seseorang, kebalikan dari apa yang
sesungguhnya dicari oleh nilai-nilai IQ itu sendiri.
Kalau anda tak membaca berita-berita mengenai olah raga atau
tidak kuliah di universitas bukan berarti anda bodoh.
Intelegensia bukanlah pengukur jumlah pengetahuan yang kita
miliki atau seberapa banyak yang kita simpan dalam otak kita. Intelegensia
adalah kapasitas yang kita miliki untuk diketahui. Dengan kata lain, bukan apa
yang telah kita pilajari, tapi kemampuan kita untuk belajar.
Memang tes intelegensia hampir semua mempunyai ciri-ciri
kelemahannya sendiri, mengandalkan pengetahuan dan bukan kemampuan untuk
mengetahui. Tes inipun mau tak mau mengandalkan diri pada kemampuan Anda untuk
membaca. Mereka yang belum bisa membaca tak dapat mengikuti tes-tes ini.
Dikutip dari, TEST ANALISA IQ & KEPRIBADIAN ANDA. William
Bernard & Jules Leopold.
Referensi: Wikipedia
No comments:
Post a Comment